Tuesday 12 September 2017

CORAL REPRODUCTION

Apa kabar para pembaca !!!

Bahasan selanjutnya dalam tulisan kali ini adalah tentang reproduksi atau cara berkembang biak terumbu karang. Berkembang biak adalah salah satu ciri utama makhluk hidup yang tujuan utamanya adalah menjaga kelestarian jenisnya. Melalui kemampuan ini, karang akan terhindar dari kepunahan apabila kondisi alam tetap seimbang. Apakah cara karang berkembang biak sama dengan hewan di darat atau memiliki cara khusus? Mari kita simak penjelasan berikut.

Karang memiliki dua cara berkembang biak yaitu dengan seksual dan aseksual. Cara seksual adalah dengan peleburan sel sperma dan telur dari induk karang yang kemudian membentuk gamet karang. Cara kedua, dengan aseksual yang tidak ditemui pada hewan di darat karena tanpa melalui perkawinan atau peleburan sel namun berasal dari potongan tubuh indukya.

  


                                                             Sumber gambar: Google


Bulatan kecil pada gambar-gambar di atas adalah sel sperma atau sel telur yang sedang dikeluarkan induk karang agar terjadi peleburan di perairan. Jumlah sel sperma atau telur yang bertemu dapat mencapai ribuan dan saling tercampur dengan bantuan arus lautan. Setiap jenis karang memiliki waktu yang berbeda dalam siklus berkembang biaknya. Sebagian karang melakukan perkembang biakan di bulan-bulan tertentu dan ada pula yang dapat berkembang biak sepanjang tahun. Sel sperma dan telur yang melebur kemudian membentuk larva yang disebut planula. Planula ini akan berenang bebas di perairan untuk menemukan substrat yang sesuai untuk tumbuh hingga menjadi karang dewasa. Cara berkembang biak kedua melalui aseksual atau tanpa peleburan sel sperma dan telur. Reproduksi aseksual terbagi lagi menjadi dua cara yaitu pertunasan/budding dan fragmentasi. 





Ketiga gambar di atas adalah contoh budding pada karang. Budding atau pertunasan ditunjukkan dengan penambahan lingkaran (koralit) baru pada karang. Penambahan ini membuat karang menjadi lebih lebar. Budding terbagi menjadi dua jenis yaitu intra tentakular dan extra tentakular budding. Mari kita fokus pada gambar ketiga  (bagian kiri), tanda panah menunjukkan adanya lingkaran baru yang tumbuh di dalam lingkaran lama. Jika penambahan terjadi di dalam lingkaran lama maka disebut intra tentakular sedangkan jika penambahan terjadi di luar lingkaran lama (gambar ketiga bagian kanan) maka disebut ekstra tentakular. Cara kedua dalam pembiakan aseksual adalah fragmentasi, sederhananya individu baru karang terbentuk dari patahan bagian tubuh dari individu lama. Patahan karang ini bisa menjadi karang baru jika terjatuh di tempat yang mendukung pertumbuhan dan kondisi patahan tidak rusak. Kemampuan inilah yang menjadi dasar manusia untuk melakukan kegiatan transplatasi karang pada umumnya. Lebih jelasnya mari lihat foto di bawah ini


            
Lalu apa perbedaan atau pengaruh reproduksi seksual dan aseksual bagi si karang sendiri? Salah satu perbedaannya adalah dari variasi individu baru yang terbentuk. Cara seksual akan menghasilkan variasi genetik atau jenis karang yang beragam karena terbentuk dari induk yang berbeda dan bertemu dengan bebas, sedangkan cara aseksual akan menghasilkan individu baru yang sama dengan induknya karena berasal dari bagian tubuh induknya. Kedua cara tersebut sama-sama digunakan karang untuk tetap menjaga kelestarian hidupnya bergantung dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Jika karang sudah berusaha keras bertahan hidup, maka tugas kita adalah membantu perjuangan karang dengan tidak melakukan tindakan yang mencemari atau merusak lingkungan laut. Salam konservasi semuanya !!!
    

No comments:

Post a Comment